a. Tipe
belajar visual
Bagi siswa yang bertipe
belajar visual, yang memegang peran penting adalah mata/penglihatan visual,
dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih
banyak/titik beratkan pada peragaan/media, ajak mereka ke objek-objek yang
berkaitan dengan pelejaran cara menunjukan alat peraganya langsung pada siswa
atau menggambarkannya di papan tulis.
b. Tipe
belajar auditif
Siswa yang bertife
auditif mengendalikan kesukaan belajarnya melalui telinga (alat pendengaran),
untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan dengan lantang,
jelas dan dengan intonasi yang tepat.
c. Tipe
belajar kinestetik
Siswa yang bertipe
belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
d. Tipe
belajar taktil
Taktil artinya rabaan
atau sentuhan. Siswa yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui
alat peraba yaitu tangan atau kulit. Contoh, mengatur ruang ibadah, menentukan
buah-buahan yang rusak.
e. Tipe
belajar olfaktoris
Keberhasilan siswa yang
bertipe olfaktoris, tergantung pada alat indra pencium, tipe siswa ini akan
sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini
akan cocok bila bekerja di laboratorium.
f. Tipe
belajar gustative
Siswa yang bertipe
gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih
mengandalkan kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang
dipelajarinya melalui indra kecapnya.
g. Tipe
belajar kombinatif
Siswa bertipe kombinatif
adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih
dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata dan teling
sekaligus ketika belajar. Karena banyak ragam tipe belajar siswa, maka kita
sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didik kita dan hendaknya
pendidik memiliki berbagai metode mengajar, agar siswa dapat menerima atau
mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien
mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar