Sebagai
individu yang sedang tumbuh dan berkembang, maka proses pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya interaksi
antara dua faktor yang sama-sama penting kedudukannya yaitu faktor hereditas
dan faktor lingkungan. Keberadaan dua faktor tersebut tidak bisa dipisakan satu
sama lainnya karena kenyataannya kedua faktor tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri
dalam operasionalnya. Dari pernyataan di atas, maka dapatlah ditarik beberapa
butir implikasi pertumbuhan/perkembangan/kematangan peserta didik terhadap
penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut:
·
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
sejak lahir berlangsung dalam lingkungan sosial yang meliputi semua manusia
yang berada dalam lingkungan hidup itu.
·
Interaksi manusia dengan lingkungannya
sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada
lingkungan.
·
Dalam interaksi sosial, manusia sejak
lahir telah menjadi anggota kelompok sosial yang dalam hal ini ialah keluarga.
·
Atas dasar keterikatan dan kewajiban
sosial para pendidik terutama orang tua, maka anak senantiasa berusaha
menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta lingkungan psikis yang
sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya.
·
Setelah umur kronologis mencapai
lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan
intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
1.
Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Bagi anak usia sekolah dasar,
perkembangan , pertumbuhan , dan kematangan dapat dilihat dari beberapa sudut
perkembangan sebagai berikut :
a.
Perkembangan Intelektual
Pada
usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung).
b.
Perkembangan Bahasa
Bahasa
adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup
semua cara berkomunikasi, dimana pikirandan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata,kalimat,
bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Terdapat dua faktor penting yang
mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :
§ Proses
jadi matang dengan perkataan lain anak itu menjadi matang (organ-organ
suara/bicara sudah berfungsi) untuk berkata-kata.
§ Proses
belajar, yang berarti bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu
mempelajari bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru
ucapan/kata-kata yang didengarnya. Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi
dan kanak-kanak.
c.
Perkembangan Sosial
Pada
usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau
memperhatikan kepentingan orang lain). Berkat perkembangan sosial anak dapat
menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
d.
Perkembangan Emosi
Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan).
Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya
sangatlah berpengaruh pada anak. Upaya yang dilakukan
antara lain :
o
Mengembangkan iklim kelas yang bebas
dari ketegangan
o
Memperlakukan peserta didik sebagai
individu yang mempunyai harga diri
o
Memberikan nilai secara objektif
o
Menghargai hasil karya peserta didik
e.
Perkembangan Emosional
Anak
mulai mengenal konsep moral pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada
mulanya, mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tapi lambat laun anak
akan memahaminya. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti peraturan
atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini,
anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping
itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep
benar-salah atau baik-buruk.
f.
Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pada
masa ini, perkembangan penghayatan keagamaannya ditandai dengan ciri-ciri sebagaiberikut
sikap keagamaan bersifat reseptif disertai dengan pengertian :
§ Pandangan
dan paham ketuhanan diperolehnya secara asional berdasarkan kaidah-kaidah
logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari
keagungan-Nya.
§ Penghayatan
secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual diterima sebagai
keharusan moral.
§ Periode
usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai
kelanjutan periode sebelumnya.
g.
Perkembangan Motorik
Seiring
dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik
anak sudah terkoordinasi dengan baik. Sesuai dengan perkembangan fisik
(motorik) maka di kelas-kelas permulaan sangat tepat diajarkan :
§ Dasar-dasar
keterampilan untuk menulis dan menggambar
§ Keterampilan
dalam mempergunakan alat-alat olahraga
§ Gerakan-gerakan
untuk meloncat, berlari, berenang, dsb.
§ Baris-berbaris
secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan, ketertiban dan kedisiplinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar