Menurut
Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu secara ideal, dalam rangka
pencapaian perkembangan kebutuhan dari siswa, sekolah seyogyanya dapat
menyediakan dan memenuhiberbagai kebutuhan siswanya sebagai berikut ini :
§ Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani
merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat instinktif. Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan jasmani peserta didik, sekolah dapat melakukan upaya
seperti berikut ini :
-
Memberikan pemahaman kepada peserta
didik tentang pentingnya hidup sehat dan teratur.
-
Memberikan waktu peserta didik untuk
beristirahat
-
Memberikan pendidikan jasmani
§ Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan Akan Rasa
Aman : Kebutuhan
akan rasa aman ini baiasanya terpuaskan pada orang-orang yang sehat dan
normal.Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan akan keteraturan dan
setabilitas yang sanggat berlebihan dan menghindari hal-hal yang bersifat asing
dan yang tidak diharapkannya. Berbeda dengan orang yang merasa aman, dia akan
cenderung santai tanpa ada kecemasan yang berlebih. Perlindungan dari udara
panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan,infeksi, alergi, terhindar dari pencurian
dan mendapatkan perlindungan hukum. Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman,
bebas dari rasa sakit, bebas dariteror, dan lain sebagainya. Sebagai Contoh:
a.
Seseorang membangun
rumah untuk melindungi diri dari hujan panas memenuhi kepuasan untuk dirinya.
b.
Saat indonesia
dijajah, kita melawan penjajah tersebut dan akhirnya merdeka karena saat terjajah
kita tidak merasa aman.
Kebutuhan Akan Kasih
Sayang
Peserta didik yang mendapatkan kasih sayang
akan merasa senang, betah dan bahagia berada di sekolah, seakan-akan memperoleh
motivasi untuk belajar.
Contoh Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan :
§
Hubungan
Guru dengan Siswa misalnya : Guru dapat menghargai dan menghormati setiap
pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
§
Hubungan
Siswa dengan Siswa misalnya : Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra
kurikuler yang beragam.
Kebutuhan Akan
Penghargaan
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki
dua kategori kebutuhan akan penghargaan yakni:
1. Harga diri adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan
analisis, sejauh mana memenuhi ideal diri. Jika individu selalu sukses maka
cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan harga diri
menjadi rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Harga
diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan,
kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan dan kebebasan. Kebutuhan harga diri meliputi:
§
Menghargai diri
sendiri
§
Menghargai orang lain
§
Dihargai orang lain
§
Kebebasan yang mandiri
§
Preshies
§
Dikenal dan diakui
§
Penghargaan
2. Penghargaan dari orang lain meliputi prestis, pengakuan, penerimaan,perhatian,
kedudukan, nama baik serta penghargaan. Penghargaan dari orang lain sangat
diperlukan dalam kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan menjadi
lebih kreatif, mandiri, percayaakan diri sendiri dan juga lebih produktif. Kebutuhan penghargaan dari orang lain meliputi :
ü
Kekuatan
ü
Pencapaian
ü
Rasa cukup
ü
Kompetisi
ü
Rasa percaya diri
ü
Kemerdekaan
Sebagai contoh:
ü
Seorang pemahat dipuji
oleh pelanggannya maka ia akan lebih semangat dalam membuat dan memproduksi
karyanya dari segi jumlah maupun model.
ü
Seorang guru yang
mengajar, mengabdi bertahun-tahun dan mendapatkan pengangkatan pegawai negeri
oleh pemerintah.
Kebutuhan Akan Rasa
Bebas
Kebutuhan
akan rasa bebas yaitu kebutuhan untuk merasa bebas dari kungkungan-kungkungan
dan ikatan-ikatan tertentu. Guru harus memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk dapat mengaktualisasikan diri dan bakatnya bagi perkembangannya, tentu
saja dalam batas kewajaran dan tidak membahayakan peserta didik. Peserta didik
yang dalam dirinya tidak merasa bebas dalam mengaktualisasikan diri dan
bakatnya akan mudah frustasi, merasa tertekan dan terjadi konflik dengan
dirinya maupun orang lain, terutama gurunya. Hal ini tentu saja sangat
menghambat kelancaran proses pembelajaran.
Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Peserta didik sangat
menginginkan segala usahanya dalam menempuh pendidikan di berbagai jenjang
dapat berhasil dengan baik, terutama secara akademik. Peserta didik akan merasa
senang dan bangga bila semua usahanya dalam belajar dapat berhasil dengan baik.
Hal ini dapat memicu motivasi agar mereka dapat lebih baik lagi di tahun atau
jenjang berikutnya. Sebaliknya, bila mereka tidak berhasil menggapai kesuksesan
/ keberhasilan, mereka akan merasa kecewa bahkan mungkin mereka tidak mau lagi
melanjutkan pendidikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar