1.
Mengetahui Gaya Belajar Peserta Didik
Siswa
sangat beragam dalam hal gaya pembelajaran,yaitu pendekatan pembelajaran yang
paling baik bagi mereka. Perbedaan ini juga kecenderungan gaya pembelajaran
atau gaya kognitif. National task Force on Learning Style and Brain Behavior
menyatakan bahwa “ pola yang konsisten
tentang perilaku dan kinerja yang digunakan individu untuk melakukan
pendekatan terhadapa pengalaman pendidikan. Ini adalah gabungan dari perilaku
kognitif, afektif dan psikologis karakteristik yang berfungsi sebagai indicator
yang relatif tentang cara seorang
pembelajar menerima, berinteraksi, dan merespon lingkungan pembelajaran. “ (
dikutip dalam bennet, 1990, h.94 )
Beberapa
orang lebih cepat memepelajari hal-hal yang didengarnya, orang lain lebih cepat
belajar ketika mereka melihat materi tertulis. bebrapa membutuhksn banyak
struktur; ada pula yang paling baik ketika mandiri dan mengikuti keinginan
sendiri. Beberapa membutuhkan kesunyian untuk dapat berkonsentrasi; lainnya
belajar dengan baik dalam lingkungan yang aktif dan ramai. Pengetahuan tentang
gaya belajar siswa membantu membuat
pengajaran individual dan memotivasi siswa.
2.
Mampu Membangun Iklim Pembelajaran yang Inspiratif
Dalam
usaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang inspiratif, aspek paling utama yang harus diperhatikan oleh guru
adalah bagaimana guru mampu untuk menarik dan mendorong minat siswa untuk
senang dan menyukai pelajaran. Rasa senang terhadap pelajaran akan menjadi
modal penting dalam diri siswa untuk menekuni dan menggeluti pelajaran secara
lebih optimal. Siswa akan bergairah dan senantiasa penuh semangat dalam
belajar.Salah ssatu usaha penting yang dapat dilakukan untuk membangkitkan
semangat belajar adalah mendesain pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan.
3.
Mampu Membangun Kelas Yang Peduli
Kelas
yang peduli akan menciptakan iklim kelas yang positif yang membuat dinamika
kelas yang kompleks sehingga Guru dan siswa menjadi kelompok yang terpadu,
produktif dan saling mendukung. Dalam upaya untuk mengembvangkan kemampuan ini, ingatlah
semangat yang tulus akan kepedulian adalah inti dari pembelajaran yang efektif.
“ pedagogi yang peduli dapat menciptakan atau mengembalikan kepercayaan diri yang
dibutuhkan untuk ikut sertadalam
kesempatan belajar yang positif dalam kelas. Pedagogi tersebut juga dapat
membantu membentuk landasan moral warga yang bertanggung jawab, keanggotaan
& kepemimpinan komunitas yang produktif, serta keterlibatan seumur hidup
dalam pembelajaran “ ( paul & Colluci, 2000, h. 45 )
Cara
membangun kelas yang peduli adalah seorang guru dapat mendemonstrasikan
kepedulian melalui upaya untuk membantu seluruh siswa belajar sampai potensi
sepenuhnya. Guru dapat belajar sebanyak mungkin dari kemampuan siswa dan
hal-hal yang dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik. “ Guru yang efektif mengetahui seluruh siswanya
dengan baik “ ( Harris Interactive, 2001. ). Selain itu guru juga dpat membuat
kelas menjadi tempat yang hangat untuk para peserta didik, orang tua / wali
siswa.
4. Memiliki Orientasi Jauh Lebih Luas
Guru
yang memiliki orientasi jauh lebih luas adalah guru yang inspiratif. Guru
inspiratif tidak hanya terpaku pada kurikulum, tetapi juga memiliki orientasi
yang jauh lebih luas dalam mengembangkan potensi dan potensi para peserta
didik. Dunia memerlukan keduanya, seperti kita memadukan validitas internal (
dijaga oleh kurikulum ) dan validitas eksternal ( yang dikuasai oleh guru
inspiratif ) dalam penjelajahan ilmu pengetahuan. Guru yang inspiratif tidak
hanya menekankan validitas internal yang bertumpu pada kurikulum, tetapi juga
bagaimana konstektualisasinya dalam validitas eksternal yang berupa beraneka
sikap dan pandangan serta jiwa yang kukuh dalam memandang dan menghadapi setiap
persoalan dan kehidupan yang kompleks. Guru yang inspiratif adalah guru yang mampu melahirkan peserta
didik yang tangguh dan siap mengahdapi aneka tantangan dan perubahan yang hebat
sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar