1.
Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
“Guru yang bermutu memungkinkan siswanya
untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi
juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama hidup
mereka.” (Elaine B. Johnson)
Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena
melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek
pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam
suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para
siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk
pada kenyataan bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf
perkembangan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi,
metode, dan pendekatan yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya.
Demikian pula halnya dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang
harus mereka capai juga berbeda. Selain itu, aspek psikologis menunjuk pada
kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung variasi. Cara penangkapan siswa
terhadap materi pembelajaran tidak sama dan cara belajar juga beragam.
Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang
harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
§ Harus
menaruh kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti
perlakuan anak sendiri.
§ Tidak
mengharapkan balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar
bermaksud untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan.
§ Memberikan
nasihat pada anak didik pada setiap kesempatan.
§ Mencegah
anak didik dari suatu akhlak yang tidak baik.
§ Berbicara
pada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam
kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal yaitu :
1) Membuat
perencanaan pembelajaran
·
Adanya perencanaan, membuat guru
memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih konkrit dalam pencapaian
tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
·
Tujuan yang hendak dicapai
·
Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan
siswa mencapai tujuan
·
Bagaimana proses pembelajaran yang akan
diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien
·
Bagaimana menciptakan dan menggunakan
alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan tercapai atau tidak.
2) Melaksanakan
pembelajaran dengan baik
Pelaksaan
pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali
perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan selalu
melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah
dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran
akan semakin bermutu.
3) Memberikan
feedback (umpan balik)
Adanya
umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan
antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan
melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian
rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
4) Melakukan
komunikasi pengetahuan
Maksudnya,
bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada
siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru
seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru
tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan,
akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
Guru
sebagai model dalam bidang study yang diajarkannya. Artinya, guru merupakan
suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh mata pelajaran
yang diajarkannya tersebut.
2. Peranan Guru Dalam Proses
Pembelajaran
Ada
beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran, yaitu :
v Guru
Sebagai Demonstrator.
Dengan
peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan
akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa
yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang
menyala dalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi sepanjang waktu (
The Liang Gie, 2002 ).
v Guru
Sebagai Pengelola Kelas
Tujuan
pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk
bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil belajar yang
baik.
v Guru
Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai
mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai mediator, guru menjadi
perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks kepentingan ini, guru harus
terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan
berkomunikasi.
v Guru
Sebagai Evaluator
Fungsi
ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan telah
tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah diajarkan sudah cukup tepat.
Dengan melakukan penilaian guru akan dapat mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran serta keefektifan metode mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar