Jumat, 30 Desember 2016

Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar


  1. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
     “Guru yang bermutu memungkinkan siswanya untuk tidak hanya dapat mencapai standar nilai akademik secara nasional, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang penting untuk belajar selama hidup mereka.” (Elaine B. Johnson)
     Mengajar sifatnya sangat kompleks, karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktris secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa mengajar di sekolah berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, guru harus mendampingi para siswanya menuju kesuksesan belajar atau kedewasaan. Aspek Psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa para siswa yang belajar pada umumnya, memiliki taraf perkembangan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga menuntut materi, metode, dan pendekatan yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Demikian pula halnya dengan kondisi para siswa, kompetensi, dan tujuan yang harus mereka capai juga berbeda. Selain itu, aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu mengandung variasi. Cara penangkapan siswa terhadap materi pembelajaran tidak sama dan cara belajar juga beragam.
     Menurut Imam Al-Ghazali, kewajiban yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
§  Harus menaruh kasih sayang terhadap anak didik, dan memperlakukan mereka seperti perlakuan anak sendiri.
§  Tidak mengharapkan balas jasa atau ucapan terima kasih. Melaksanakan tugas mengajar bermaksud untuk mencari keridhoan dan mendekatkan diri pada Tuhan.
§  Memberikan nasihat pada anak didik pada setiap kesempatan.
§  Mencegah anak didik dari suatu akhlak yang tidak baik.
§  Berbicara pada anak didik sesuai dengan bahasa dan kemampuan mereka.
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru agar mencapai hasil maksimal yaitu :
1)      Membuat perencanaan pembelajaran
·         Adanya perencanaan, membuat guru memiliki kerangka dasar dan orientasi yang lebih konkrit dalam pencapaian tujuan. Perencanaan pembelajaran mencakup:
·         Tujuan yang hendak dicapai
·         Bahan pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan
·         Bagaimana proses pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien
·         Bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur tujuan tercapai atau tidak.
2)      Melaksanakan pembelajaran dengan baik
Pelaksaan pembelajaranseharusnya mengacu kepada perencanaan, namun demikian, seringkali perencanaan tidak dapat dilaksanakan scara maksimal. Guru yang baik, akan selalu melaksanakan evaluasi mengenai bagaimana proses pemblajaran yang telah dilakukan ; apakah sudah baik ataukah masih banyak kekurangan.  Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran akan semakin bermutu.
3)      Memberikan feedback (umpan balik)
Adanya umpan balik berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui evaluasi. Bagi guru, bentuk umpan balik dpat dimodifikasi sedemikian rupa secara kreatif sesuai dengan kondisi kelas yang diajarkannya.
4)      Melakukan komunikasi pengetahuan
Maksudnya, bagaimana guru melakukan transfer ataas pengetahuan yang dimiliki kepada siswanya, dan melakukan komunikasi dengan baik. Pada tingkat yang minimal, guru seharusnya menguasai secara utuh terhadap mata pelajaran yang diasuhnya. Guru tidak memiliki pengetahuan yang memadai terhadap mata pelajaran yang diajarkan, akan kehilangan kewibaan dimata para siswanya.
Guru sebagai model dalam bidang study yang diajarkannya. Artinya, guru merupakan suri teladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh mata pelajaran yang diajarkannya tersebut.

2. Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Ada beberapa peranan guru dalam proses pembelajaran, yaitu :
v  Guru Sebagai Demonstrator.
Dengan peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, karakteristik siswa yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang menyala dalam menuntut ilmu dan kerajinanmengusahakan studi sepanjang waktu ( The Liang Gie, 2002 ).
v  Guru Sebagai Pengelola Kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil belajar yang baik.
v  Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia. Dalam konteks kepentingan ini, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi.
v  Guru Sebagai Evaluator         

Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran serta keefektifan metode mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar